PewartaSulut.com, Manado – kota yang dikenal dengan keindahan pantainya dan keramahan penduduknya yaitu Manado, memiliki denyut nadi yang tak terpisahkan dengan keberadaan mikrolet.
Kendaraan umum berwarna biru ini menjadi saksi bisu perjalanan warga Manado dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Di tengah hiruk pikuk kota, sosok Denny Tuejeh, seorang tokoh yang dikenal dengan kepeduliannya terhadap masyarakat, meluangkan waktu untuk menyapa para pahlawan jalanan ini.
“Saya ingin merasakan langsung bagaimana kehidupan para sopir mikrolet di Manado,” ujar Denny Tuejeh saat berbincang dengan para sopir di Terminal Tikala.
Ia mengibaratkan mereka adalah tulang punggung transportasi di kota ini, dan saya ingin memberikan apresiasi atas kerja keras mereka.”
Senyum hangat terukir di wajah para sopir saat Denny Tuejeh menyapa mereka dengan ramah.
Obrolan ringan terjalin, membicarakan tentang suka duka menjadi sopir mikrolet di Manado.
“Kami bekerja keras untuk menghidupi keluarga, Kadang penghasilan kami tidak menentu, tapi kami tetap semangat demi masa depan.” Ungkap Safry Pulukadang
Ia mengungkapkan bahwa rata-rata pendapatan yang bisa ia dapatkan seratus ribu rupiah per hari.
Denny Tuejeh mendengarkan dengan saksama, memahami kesulitan yang dihadapi para sopir mikrolet.
“Saya tahu, menjadi sopir mikrolet tidak mudah, tapi, saya yakin dengan kerja keras dan semangat juang yang tinggi, kalian bisa terus maju.” Kata Tuejeh
Pertemuan Denny Tuejeh dengan para sopir mikrolet menjadi bukti nyata kepedulian seorang tokoh terhadap masyarakat, khususnya bagi mereka yang bekerja keras untuk menghidupi keluarganya.
“Semoga pertemuan ini dapat menjadi inspirasi bagi kita semua, mari kita saling mendukung dan bekerja sama untuk membangun Manado yang lebih baik.” Ujarnya.
Setelah berbincang-bincang dengan para sopir, Denny Tuejeh mengendarai Mikrolet sembari menikmati suasana kota Manado yang cerah.