Andreas / pewartasulut.com
TOMOHON,
Harga daging babi di Pasar Beriman Tomohon telah menunjukkan penurunan. Pantauan harga berada di kisaran Rp. 110.000 untuk daging lapis dan campur per kilogramnya, lebih murah 20 ribu dibandingkan sebelumnya yang sempat menyentuh harga 130 ribu per kilogramnya. (04/06/25)
Penurunan ini disambut dengan hati-hati oleh masyarakat, terutama para pembeli setia yang selama beberapa minggu terakhir menghadapi fluktuasi harga yang cukup tajam.
Meski ada penurunan, para konsumen masih merasakan ketidakpastian. Menurut beberapa pembeli, harga yang sempat menyentuh angka lebih tinggi sebelumnya membuat mereka was was terhadap kemungkinan lonjakan kembali dalam waktu dekat.
“Memang sekarang lebih murah dibanding kali lalu, tapi kami belum bisa bilang harga sudah normal. Belum ada kepastian, takutnya naik lagi tiba-tiba,jadinya tidak lagi sering membeli daging babi” ungkap Frans, salah satu pengunjung pasar.
Penjual daging babi di pasar ini juga mengakui bahwa harga cenderung berfluktuasi dalam beberapa waktu terakhir, dipengaruhi oleh faktor pasokan dan permintaan. “Harga masih tidak tentu,belum stabil,kebetulan saya membeli dulu ke peternak lalu menjual jadi mengikuti pasaran harga yang ada” ungkap seorang pedagang daging babi di Pasar Tomohon.
Pasar Beriman Wilken Tomohon dikenal sebagai salah satu pusat penjualan daging terbesar di Sulawesi Utara, termasuk daging babi yang menjadi komoditas utama di kawasan ini. Pergerakan harga di pasar ini sering kali menjadi barometer bagi wilayah sekitarnya.
Masyarakat berharap agar harga segera stabil, terutama karena pada pesta atau hari raya tertentu yang biasanya mendorong peningkatan konsumsi daging. Pedagang dan konsumen sama-sama berharap adanya campur tangan pemerintah untuk menjaga kestabilan harga dan kelancaran distribusi.
“Kalau bisa pemerintah ikut awasi harga. Jangan sampai kami masyarakat susah beli daging karena harga naik terus seperti sebelumnya,” tambah Frans.
Untuk sementara waktu, penurunan harga ini tetap menjadi kabar baik meski disertai dengan kewaspadaan. Baik pedagang maupun pembeli berharap agar tren penurunan ini berlanjut dan diiringi stabilitas jangka panjang.