Andry/pewartasulut.com
BITUNG,
Krisis air bersih di Kelurahan Girian Indah Kota Bitung menyulitkan sedikitnya 43 kepala keluarga. Mengatasi krisis air bersih tersebut, Kodim 1310/Bitung bergerak cepat.
Melalui program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-123, Kodim 1310/Bitung memulai proyek pembangunan bak air bersih yang diambil dari sumber mata air tak jauh dari pemukiman warga.
Warga setempat kemudian begitu antusias dalam membantu para personil TNI, dalam persiapan pembuatan sarana air bersih. Ibu-ibu dan anak-anak turut berpartisipasi mengangkut material, menunjukkan semangat gotong royong yang tinggi di antara masyarakat.

Menurut warga, mereka harus mengeluarkan Rp 100 ribu untuk membeli 1500 liter air bersih, dan dalam seminggu minimal harus membeli dua kali, merogoh kocek hingga Rp 200 ribu per minggu.
“Saya bahkan harus berhenti membeli pakaian dalam karena uangnya habis untuk membeli air bersih,” ungkap Ibu Jana dengan nada getir.
Kata dia akibatnya dari skrisis tersebut, Jana yang merupakan seorang ibu rumah tangga, terpaksa harus mengorbankan kebutuhan lainnya demi mendapatkan air bersih.
“Setiap minggu, setidaknya saya harus mengeluarkan Rp 200 ribu dan Rp 800 ribu per bulan, hanya untuk air bersih. Ini sangat memberatkan.” keluhnya.
Sementara itu, Komandan Kodim 1310/Bitung, Letkol Czi Hanif Tupen, ST, MIP, menyatakan, dalam TMMD ke 123, membangun 5 titik sarana air bersih di sejumlah Kelurahan, salahsatunya di Kelurahan Girian Indah.
“Program TMMD kali ini tidak hanya fokus pada pembangunan infrastruktur, tetapi juga mendukung sektor kesehatan dan kesejahteraan Masyarakat,” ungkap Tupen.
Dengan pembangunan bak air ini, lanjut dia, pihaknya berharap warga Girian Indah dapat memperoleh air bersih dengan lebih mudah dan murah.
“Semoga dengan Pembangunan sarana air bersih ini dapat memberikan solusi jangka panjang bagi masalah air bersih yang dihadapi warga Kelurahan Girian Indah, sekaligus mempererat hubungan antara TNI dan masyarakat setempat,” tandasnya.