Goni / pewartasulut.com
MINAHASA,
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen TNI Dr. Suharyanto, melaksanakan kunjungan kerja di Kabupaten Minahasa. Kamis, (12/06/2025).
Di Saat Rapat Bersama Pemerintah Kabupaten Minahasa, Camat Romboken, Vicktor Sengke, melaporkan bahwa bencana tersebut telah berdampak pada 292 kepala keluarga (KK) untuk kecamatan Romboken.
Di Desa Parepei, sebanyak 87 KK terdampak banjir dengan penurunan permukaan air selama enam hari antara 25 cm hingga 60 cm.
Di lima desa lainnya di Kecamatan Romboken, terdapat 205 KK yang juga terdampak.
Akibatnya, 44 KK di Romboken terpaksa mengungsi karena ketinggian air mencapai satu meter.
“Situasi di sini cukup memprihatinkan. Ketinggian air mencapai satu meter di beberapa titik, sehingga memaksa 44 KK untuk mengungsi,” ungkap Camat Sengke saat dihadapan Kepala BNPB.
Permasalahan utama yang dihadapi warga adalah lokasi pemukiman yang berada di bantaran sungai.
Kondisi ini diperparah oleh tingginya sampah dan sedimentasi di saluran sungai.
“Dulu kedalaman sungai mencapai tiga meter, sekarang hanya tinggal satu setengah meter,” tambah Sengke.
Pemerintah Kabupaten Minahasa telah berupaya melakukan beberapa langkah mitigasi bencana.
“Kami telah melakukan sosialisasi gerakan sadar sampah kepada masyarakat. Selain itu, kami juga melakukan pengerukan sungai dan berupaya menaikkan ketinggian talud di sekitar sungai,” jelas Sengke.
Kunjungan Kepala BNPB ini diharapkan dapat memberikan solusi lebih lanjut untuk mengatasi masalah banjir di Kecamatan Romboken, khususnya dalam jangka panjang.
Penanganan yang komprehensif, yang meliputi edukasi masyarakat, pengelolaan sungai, dan pembangunan infrastruktur yang memadai, diperlukan untuk mencegah terulangnya bencana serupa di masa mendatang.
Kepala BNPB, Letjen TNI Dr. Suharyanto, menambahkan bahwa pemerintah pusat berkomitmen untuk mendukung upaya penanggulangan bencana di daerah.