Goni/Pewarta sulut.com
Minahasa – Komando Distrik Militer (Kodim) 1302/Minahasa menggelar Pembinaan Komunikasi (Binkom) guna mencegah konflik sosial di wilayah Minahasa.
Kegiatan yang dibuka secara resmi oleh Dandim 1302/Minahasa, Letkol Inf Mutakbir, pada Kamis, (13/06/2025), di Aula BPU Kabupaten Minahasa.
Tema yang di angkat adalah “Melalui Binkom Cegah Konflik Sosial, Kita Tingkatkan Sinergi TNI dan Komponen Bangsa Guna Menjaga Persatuan dan Kesatuan”.
Kegiatan ini merupakan wujud nyata komitmen TNI dalam memperkuat kohesi sosial dan mencegah potensi konflik di masyarakat.
Berbagai elemen masyarakat turut berpartisipasi, termasuk tokoh agama, adat, pemuda, aparat pemerintah daerah, dan perwakilan organisasi kemasyarakatan.
Semangat kebersamaan dan dialog terbuka mewarnai jalannya kegiatan ini.
Dalam sambutannya, Letkol Inf Mutakbir menegaskan bahwa Binkom bukan sekadar kegiatan formalitas, melainkan strategi kunci untuk menjaga stabilitas keamanan dan ketertiban di Minahasa dan sekitarnya.
Ia menekankan pentingnya pemahaman masyarakat terhadap potensi dan dampak konflik sosial, serta kesadaran kolektif untuk hidup berdampingan secara damai.
“Kami ingin memperkuat sinergi antara aparat keamanan dan masyarakat dalam menyelesaikan setiap permasalahan sosial dengan cara damai dan bermartabat,” ujarnya.
Binkom cegah konflik sosial merupakan program rutin TNI AD di seluruh Indonesia.
Program ini bertujuan meningkatkan pemahaman masyarakat akan potensi konflik dan dampaknya, menumbuhkan toleransi dan solidaritas sosial, mendorong penyelesaian konflik secara damai dan berkeadilan, serta memperkuat sinergi antara aparat negara dan masyarakat dalam menjaga ketertiban dan keamanan.
Letkol Mutakbir juga menyoroti tantangan konflik horizontal yang dipicu oleh perbedaan suku, agama, golongan, dan kepentingan politik.
Ia menekankan pentingnya komunikasi yang baik dan rasa saling menghormati untuk mencegah konflik.
“Melalui komunikasi yang baik, dialog yang terbuka, serta rasa saling menghormati, kita bisa mencegah benih-benih konflik yang bisa merusak persatuan. TNI hadir tidak hanya sebagai alat pertahanan negara, tetapi juga mitra masyarakat dalam menciptakan kehidupan yang damai dan harmonis,” tegasnya.
Kegiatan Binkom meliputi sosialisasi dan penyuluhan tentang pentingnya toleransi dan penyelesaian konflik secara damai; dialog interaktif antara masyarakat dan aparat keamanan; testimoni dan studi kasus penyelesaian konflik secara damai; serta simulasi penyelesaian konflik melalui role-playing atau studi kasus.
Hal ini bertujuan memberikan pemahaman praktis tentang mekanisme mediasi dan penyelesaian konflik.
Di penghujung acara, para peserta menyatakan komitmen untuk menjadi agen perdamaian di lingkungan masing-masing.
Mereka sepakat bahwa menjaga kerukunan merupakan tanggung jawab bersama.
Letkol Inf Mutakbir menutup acara dengan imbauan agar masyarakat tetap waspada terhadap isu-isu yang memecah belah, khususnya di era digital dengan penyebaran informasi hoaks dan provokatif yang mudah terjadi.
“Mari kita bangun benteng pertahanan sosial melalui komunikasi yang sehat, kolaboratif, dan penuh rasa hormat. Persatuan dan kesatuan bangsa adalah aset terbesar kita,” pungkasnya.
Kegiatan ini dapat menciptakan lingkungan yang aman, damai, dan harmonis di wilayah Minahasa.