Lapas Tondano dan Dinas Pendidikan Minahasa Bersinergi Wujudkan Pendidikan Kesetaraan bagi Warga Binaan Minahasa

Goni/PewartaSulut.com

Minahasa,

Bacaan Lainnya

Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Tondano dan Dinas Pendidikan Kabupaten Minahasa secara resmi menandatangani perjanjian kerja sama strategis dalam penyelenggaraan program pendidikan kesetaraan yang meliputi Paket A, Paket B, dan Paket C.

Inisiatif ini ditujukan bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) di Lapas Tondano, sebagai upaya memberikan akses pendidikan yang setara dan berkualitas.

Acara penandatanganan yang berlangsung di Aula Dr. Sahardjo Lapas Tondano ini dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, termasuk Kalapas Tondano, Akhmad Sobirin Soleh, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Minahasa, Hansje Tommy Wuwungan, serta pejabat struktural terkait, tenaga pendidik, dan perwakilan WBP yang akan menjadi peserta program pendidikan ini.

Dalam sambutannya, Kalapas Tondano, Akhmad Sobirin Soleh, menyampaikan apresiasi mendalam atas terwujudnya kerja sama ini.

Beliau menekankan bahwa inisiatif ini merupakan langkah konkret dalam mendukung hak pendidikan bagi seluruh warga binaan.

“Pendidikan adalah hak fundamental setiap warga negara, tanpa terkecuali, termasuk mereka yang tengah menjalani masa pidana. Melalui kolaborasi ini, kami berharap para WBP mendapatkan kesempatan emas untuk membangun kembali masa depan mereka dengan fondasi ilmu pengetahuan yang kokoh,” ujar Akhmad Sobirin dengan penuh semangat.

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Minahasa, Tommy Wuwungan, dalam kesempatan yang sama, menyoroti pentingnya sinergi lintas sektor dalam memastikan akses pendidikan yang merata bagi semua lapisan masyarakat, termasuk kelompok marginal seperti warga binaan.

“Kami sangat mengapresiasi komitmen Lapas Tondano dalam mendukung program pendidikan kesetaraan ini. Pendidikan adalah jembatan yang menghubungkan dengan perubahan positif, dan kami percaya bahwa setiap individu berhak mendapatkan kesempatan kedua melalui pendidikan,” tegas Tommy Wuwungan.

Rasa syukur dan harapan juga diungkapkan oleh salah seorang peserta program pendidikan, Rasyid, seorang WBP yang mengikuti Paket C. Ia menyatakan bahwa kesempatan untuk melanjutkan pendidikan di dalam lapas adalah anugerah yang tak ternilai.

“Saya sangat berterima kasih atas kesempatan yang diberikan. Dahulu, saya terpaksa putus sekolah, namun kini saya memiliki harapan baru untuk meraih masa depan yang lebih cerah. Terima kasih kepada semua pihak yang telah peduli dan memberikan dukungan kepada kami,” ucap Rasyid dengan haru.

Dengan adanya perjanjian kerja sama ini, program pembelajaran kesetaraan di Lapas Tondano akan segera diimplementasikan secara terstruktur dan berkelanjutan.

Dukungan tenaga pendidik dari Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Tondano, yang berada di bawah naungan Dinas Pendidikan, akan menjadi pilar utama dalam pelaksanaan program ini.

Inisiatif ini merupakan manifestasi nyata dari komitmen Lapas Tondano dan Dinas Pendidikan Minahasa dalam mendorong reintegrasi sosial yang berkelanjutan dan memberdayakan WBP melalui pendidikan, sehingga mereka dapat kembali menjadi anggota masyarakat yang produktif dan berkontribusi positif.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *