Imanuel Kaloh (pewartasulut.com)
TONDANO– Mendekatnya hari pemungutan suara 14 Februari mendatang, ribuan saksi Peserta Pemilihan Umum tahun 2024 se-Minahasa dibekali lewat pelatihan oleh Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kabupaten Minahasa di Tondano, Sabtu (10/02/24).
Sebanyak 2.175 saksi peserta pemilu ini, merupakan saksi dari Capres cawapres, DPD, DPR-RI, DPRD Provinsi, dan Kabupaten.
“Hari ini kita melaksanakan pembekalan bagi para saksi, hal ini menyusul pelaksanaan pemungutan suara tinggal menghitung hari,” kata Ketua Bawaslu Minahasa Lord Arthur Malonda usai kegiatan.
Dikatakan Malonda, pada pelatihan ini, masing-masing Kecamatan terdapat 87 saksi yang dihadirkan. Jumlah tersebut berdasarkan dari akumulasi 25 kecamatan di Minahasa. Sedangkan pembekalan dibagi pada 2 sesi, pertama 13 kecamatan dan sesi kedua 12 kecamatan.
Sementara itu Koordinator Divisi SDM, Organisasi dan Diklat Bawaslu Sulut Erwin Sumampouw dalam penyampaiannya mengatakan, pelatihan ini merupakan tugas Bawaslu sesuai dengan UU no 7 tahun 2017.
“Saksi dan pengawas TPS memiliki tugas yang sama, jadi jangan berpikir kehadiran saudara para saksi hanya untuk menjaga suara calon dan partai,” kata Erwin.
“Saksi harus mengawasi dan menjaga proses konstitusional di TPS, harus bisa melihat kebenaran sehingga proses pemungutan dan penghitungan berjalan baik,” tambahnya saat diwawancarai di Kasuang Spiritual Center, Tomohon.
Erwin menjelaskan, saksi yang bertugas wajib membawa surat mandat dari partai bersangkutan. Pelatihan saksi peserta pemilu juga bertujuan memberikan edukasi bagi para saksi untuk mengawal proses demokrasi.
“Kita lakukan peningkatan aktivitas bagi pemantau pemilu, akademisi, dan bagi mereka yang concern dengan kepemiluan,” imbuhnya.
“Bawaslu menyampaikan regulasi dan teknis bertugas di TPS agar semua saksi tahu apa yang harus dilakukan, maka dari itu pelatihan ini sangat penting,” tutup Erwin.