Goni/PewartaSulut.com
TOMOHON – Upacara adat penanaman Pohon Tumanem Kai digelar di Rumah Budaya Nusantara (RBN) Wale Mazani Tomohon.
Daerah penanaman pohon dikenal sebagai Kampung Adat Touwulu’,l di Kelurahan Walian Satu, pada Jumat (9/5/2025).
Tradisi yang sarat makna ini dipimpin langsung oleh para tokoh adat dari Komunitas Budaya Pinaesaan Ne Tombulu.
Sebagai Walian Tua, Joudy Aray memimpin ritual yang turut dihadiri oleh Pdt. Richard Siwu, Pst. Cardo Renwarin, dan Adolf Masengi.
Hadir pula para tokoh adat dari Dewan Adat Esa Ketezan Touwulu Kota Tomohon, serta sejumlah perwakilan komunitas budaya lainnya.
Ritual adat dimulai dengan tarian kabasaran yang berfungsi menyucikan lokasi penanaman pohon.
Kemudian dilanjutkan dengan prosesi Tumalinga si ko’ko, yaitu mendengarkan suara burung Manguni sebagai penuntun spiritual.
Doa-doa adat juga dilantunkan untuk memohon restu para leluhur agar tanaman dapat tumbuh subur dan membawa keberkahan.
Puncak acara ditandai dengan penanaman pohon secara simbolis, menandai dimulainya semangat pelestarian budaya dan alam secara bersamaan.
Staf Ahli Menteri Kebudayaan RI, Prof. Ismunandar, menyampaikan apresiasinya atas kegiatan ini.
“Tentunya pemerintah mensuport penuh akan upayah pemajuan kebudayaan, seperti upacara ini salah satu contoh pemerintah hadir,” terangnya.
Acara ini turut dihadiri oleh Ketua Umum DPP PINKAN Ibu Penny Iriana Marsetio, akademisi Frangki Raden, musisi Dwiki Dharmawan, Sugiharta selaku Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XVII, serta Kepala Dinas Kebudayaan Sulut, Jani Lukas.
Beragam penampilan seni budaya Tombulu turut memeriahkan prosesi, mulai dari tarian kabasaran, musik kolintang, musik bambu, makaaruyen, maengket, tari tetengkoren, hingga tarian mazani dari generasi muda hingga tua.