Upacara Hari Lahir Pancasila Minahasa Di Guyur Hujan, Ini Yang Dilakukan Peserta

Goni/PewartaSulut.com

Minahasa – Pemerintah Kabupaten Minahasa menggelar upacara bendera memperingati Hari Lahir Pancasila ke-70 pada Senin, (02/06/2025), di Lapangan Sam Ratulangi, Tondano.

Bacaan Lainnya

Meskipun cuaca hujan, semangat para peserta upacara dari TNI, Polri, pejabat pemerintah, ASN, dan stakeholder terkait tetap berkobar dalam rangka menghayati tema “Memperkokoh Ideologi Pancasila Menuju Indonesia Raya”.

Tidak satupun peserta upacara terlihat menggunakan payung untuk melindungi diri menunjukkan keseriusan dalam memperingati hari lahir (Harlah) Pancasila.

Bupati Minahasa, Bapak Robby Dondokambey, memimpin langsung upacara tersebut.

Amanat upacara dibacakan oleh Bupati, yang berisi pidato dari Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Bapak Yudian Wahyudi.

Dalam amanatnya, Bapak Yudian Wahyudi menekankan pentingnya memperkokoh ideologi Pancasila sebagai fondasi pembangunan nasional menuju Indonesia Emas 2045.

“Pancasila adalah rumah besar bagi keberagaman Indonesia, mempersatukan lebih dari 270 juta jiwa dengan latar belakang yang berbeda,” ujar Bupati membacakan amanat Kepala BPIP.

Lebih lanjut, beliau menyampaikan bahwa Pancasila mengajarkan persatuan, bukan perpecahan.

“Dari sila pertama hingga kelima, terkandung prinsip-prinsip yang menuntun kita membangun bangsa dengan semangat gotong royong, keadilan sosial, dan penghormatan terhadap martabat manusia,” tambahnya.

Amanat tersebut juga menyoroti delapan agenda prioritas pembangunan nasional, dengan penekanan pada penguatan ideologi Pancasila, demokrasi, dan hak asasi manusia sebagai fondasi yang fundamental.

Kepala BPIP melalui Bupati menjelaskan bahwa kemajuan tanpa arah ideologis yang kuat akan rapuh.

“Kemajuan ekonomi tanpa pondasi nilai-nilai Pancasila bisa melahirkan ketimpangan, dan kemajuan teknologi tanpa bimbingan moral Pancasila bisa menjerumuskan bangsa,” tegas Bupati.

Lebih lanjut, Bupati menyampaikan pentingnya revitalisasi nilai-nilai Pancasila di berbagai sektor kehidupan.

“Pertama, dalam dunia pendidikan, Pancasila harus ditanamkan sejak dini, bukan hanya sebagai pelajaran formal, tetapi juga dalam praktik keseharian,” jelasnya.

Beliau juga menekankan pentingnya implementasi nilai-nilai Pancasila dalam pemerintahan yang transparan dan berpihak pada rakyat, serta dalam pembangunan ekonomi yang berkeadilan dan inklusif.

“Keadilan sosial, sebagaimana tercantum dalam sila kelima, harus menjadi orientasi utama,” tandasnya.

Di era digital, Bapak Yudian Wahyudi melalui Bupati juga mengingatkan pentingnya membangun kesadaran kolektif akan etika dan toleransi di dunia maya.

“Pancasila harus menjadi panduan dalam berinteraksi di media sosial dan platform digital lainnya,” imbuhnya.

Sebagai penutup, Bupati menyampaikan pesan agar peringatan Hari Lahir Pancasila tidak hanya menjadi seremonial belaka, tetapi momentum untuk memperkuat komitmen terhadap nilai-nilai luhur bangsa.

“Mari kita jadikan setiap langkah, setiap kebijakan, setiap ucapan, dan tindakan kita sebagai cerminan dari semangat Pancasila,” ajaknya.

“Kita ingin Indonesia yang maju, bukan hanya secara teknologi, tetapi juga secara moral; Indonesia yang sejahtera, bukan hanya dalam angka statistik, tetapi juga dalam rasa keadilan dan persaudaraan; dan Indonesia yang dihormati, bukan hanya karena kekuatan ekonominya, tetapi karena keluhuran budaya dan kebijaksanaan rakyatnya,” tutup Bupati membacakan amanat Kepala BPIP.

Upacara diakhiri dengan rasa syukur dan tekad untuk terus mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *