Buat Orientasi dan Pelatihan Dasar, PMR Madya Unit SMPN 3 Tomohon Mulai Dibentuk

Goni/PewartaSulut.com

Minahasa – SMP Negeri 3 Tomohon menorehkan sejarah baru dengan terbentuknya Unit Palang Merah Remaja (PMR) Madya.

Bacaan Lainnya

Hal ini ditandai dengan diselenggarakannya Orientasi Kepalangmerahan pada, Jumat (13/06/2025) dan Pelatihan Dasar PMR Madya pada tanggal 16-19 Juni 2025.

Kegiatan ini merupakan langkah signifikan dalam pembentukan karakter siswa dan pengembangan jiwa sosial di lingkungan sekolah.

Wakil Kepala Sekolah SMPN 3 Tomohon Herold Tulus, mewakili Kepala Sekolah Dra. Adel I.D Ering, menyampaikan sambutan penuh apresiasi.

Beliau menekankan pentingnya pembentukan Unit PMR Madya ini, yang merupakan yang pertama di tingkat SMP Kota Tomohon.

“Ini satu hal yang sangat berharga bagi SMP Negeri 3 Kota Tomohon. Semenjak saya berada di sini, mungkin belum pernah ada PMR. Ini merupakan pembentukan karakter,” ujarnya.

Wakil Kepala Sekolah juga menyampaikan terima kasih kepada pengurus PMI Kota Tomohon atas kesempatan dan dukungan yang diberikan.

Beliau berharap para siswa dapat mengikuti pelatihan dengan baik dan menjadi relawan kesehatan yang handal.

Fargo Tular, Ketua Bidang Pendidikan dan Pelatihan PMI Kota Tomohon, yang mewakili Ketua PMI Kota Tomohon, turut memberikan sambutan.

Ia menekankan bahwa pelatihan ini bukanlah hal yang mudah, namun para pelatih akan memberikan yang terbaik.

“Kegiatan Pelatihan ini bukan kegiatan yang mudah. Percayalah Kakak-kakak yang ada di korps akan melatih dengan sebaik mungkin,” tegasnya.

Lebih lanjut, beliau menyampaikan apresiasi kepada SMPN 3 Tomohon sebagai sekolah pertama di tingkat SMP yang mengikuti pelatihan PMR Madya yang komprehensif.

“Banyak PMR di tingkat SMP, tapi banyak hanya menggunakan atribut, tapi tidak semua PMR mengetahui pemahaman dasar PMR. Jadi SMP N 3 Tomohon menjadi sekolah pertama yang dilatih,” tambahnya.

Beliau juga mengingatkan akan motto PMI, “Siamo Tutti Fratelli” (Kita Semua Bersaudara), yang menjadi penyemangat dalam kegiatan kemanusiaan.

“PMI bukan sekedar donor darah, banyak persoalan di tengah masyarakat, dan banyak orang tidak tau melakukan pertolongan pertama dalam keadaan darurat,” jelasnya.

Kehadirannya mewakili Ketua PMI Kota Tomohon semakin memperkuat komitmen PMI dalam membina generasi muda yang peduli terhadap sesama.

Orientasi Kepalangmerahan memberikan pemahaman dasar tentang Gerakan Palang Merah Indonesia (PMI), tugas dan fungsi PMR, serta pentingnya kepalangmerahan dalam masyarakat.

Sementara itu, Pelatihan Dasar PMR Madya memberikan pelatihan praktis tentang pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K), penanganan bencana, dan berbagai keterampilan lain yang dibutuhkan oleh seorang relawan kesehatan.

Para siswa dilatih untuk siap siaga menghadapi berbagai situasi darurat, baik secara fisik maupun mental.

Mereka dididik untuk memiliki rasa empati, kepedulian, dan kemampuan untuk menolong orang lain yang membutuhkan.

Kegiatan ini diharapkan dapat mencetak kader-kader PMR Madya yang berkualitas dan berkompeten, siap berkontribusi dalam kegiatan kemanusiaan di Kota Tomohon dan sekitarnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *