Turunnya Wisatawan Mancanegara Di Sulut, Pemprov Malah Ajak Wisata ke Toraja

Redaksi pewartasulut.com

SULAWESI UTARA,

Bacaan Lainnya

Gelombang kritik kembali menggema di Sulawesi Utara.

Kali ini, sorotan tajam tertuju pada strategi promosi pariwisata Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara (Pemprov Sulut) yang dinilai kurang berpihak pada potensi lokal.

Ceril Pukul, tokoh pemuda yang dikenal vokal dan aktif dalam menyuarakan aspirasi masyarakat, menjadi salah satu suara terdepan yang mempertanyakan kebijakan tersebut. Rabu, (10/07/2025)

Ia menyoroti kecenderungan Pemprov Sulut di bawah kepemimpinan Gubernur Yulius Selvanus, yang lebih mempromosikan destinasi wisata di luar daerah, khususnya Toraja, Sulawesi Selatan, sementara potensi wisata unggulan Sulawesi Utara sendiri tampak terabaikan.

Kondisi ini semakin mengkhawatirkan mengingat data Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Utara yang menunjukkan terjadi penurunan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara.

Penurunan jumlah wisatawan mancanegara ini bukan sekadar angka statistik belaka.

Ia merupakan indikator nyata dari melemahnya daya saing sektor pariwisata Sulawesi Utara di kancah internasional.

Data BPS menunjukkan penurunan kunjungan wisatawan mancanegara pada periode Oktober tahun 2024 sampai April tahun 2025, yang berdampak langsung pada perekonomian masyarakat lokal yang bergantung pada sektor ini.

“Kita memiliki aset wisata yang luar biasa, mulai dari keindahan bawah laut Bunaken dan Taman Nasional Bunaken yang mendunia, pesona budaya Minahasa dengan beragam tradisi dan kearifan lokalnya, hingga keindahan alam pegunungan dan pantai-pantai tersembunyi di berbagai kabupaten/kota,” ujarnya.

Ia menyayangkan promosi yang dilakukan Pemprov Sulut seolah mengabaikan kekayaan ini dan lebih fokus pada destinasi di luar Sulawesi Utara.

“Ini ibarat mengabaikan harta karun di depan mata demi mengejar kilauan emas di tempat lain.” Tegasnya

Ceril menuding kurangnya strategi yang terarah dan terintegrasi dalam promosi pariwisata Sulawesi Utara.

Ceril berharap kritik ini dapat menjadi perhatian bagi Pemprov Sulut untuk melakukan evaluasi menyeluruh terhadap strategi pariwisata yang telah dijalankan.

Ia menyerukan kolaborasi yang lebih erat antara pemerintah, pelaku wisata lokal, dan masyarakat untuk membangun sektor pariwisata Sulawesi Utara yang berkelanjutan dan berdaya saing tinggi.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *