Anak-Anak Kami Masih Butuh Sekolah: Harapan Karyawan KJL Agar Perusahaan Tetap Beroperasi

QQ / pewartasulut.com

MINSEL,

Perusahaan pengolahan kelapa KJL yang beroperasi di Desa Kapitu, Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel), terancam ditutup akibat permasalahan limbah. Rencana penutupan ini memicu kekhawatiran mendalam dari para pekerja serta tokoh masyarakat.

Mantan anggota DPRD Provinsi Sulawesi Utara, Sandra Rondonuwu, angkat bicara terkait situasi ini lewat salah satu komentar di Facebook. Ia mengimbau agar pemerintah tidak serta-merta menutup perusahaan yang menjadi sumber penghidupan bagi banyak warga. “Jangan korbankan mata pencaharian masyarakat. Cari solusi terbaik dan benahi sistem pembuangan limbah di perusahaan,” ujarnya.

Jika perusahaan benar-benar ditutup, hampir 200 karyawan akan kehilangan pekerjaan. Dampaknya bukan hanya bagi para pekerja, tetapi juga bagi keluarga mereka, termasuk anak-anak yang masih dalam usia sekolah. Banyak dari mereka mengaku khawatir tidak dapat melanjutkan pendidikan anak-anak mereka.

Beberapa karyawan menyampaikan harapan mereka kepada Bupati Minsel agar turun tangan dalam persoalan ini. “Kami mohon pemerintah daerah memperhatikan nasib kami. Perusahaan ini adalah tempat kami mengais rezeki. Banyak dari kami yang sedang menyekolahkan anak-anak,” ujar seorang karyawan yang enggan disebutkan namanya.

Hingga berita ini diturunkan, pihak perusahaan Telah memberikan pernyataan bahwa kami saat ini sementara berbenah untuk pengelolaan pembuangan limbah, (Qq)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *