Refleksi Hut Ke-8 Komunitas Penulis Mapatik Gelar Diskusi dan Launching Buku

@Imanuel Kaloh/PEWARTASULUT.COM

TONDANO– Komunitas penulis Mapatik berhari ulang tahun (Hut) yangke-8.

Dengan mengangkat tema “Redefinisi dan Reposisi Literasi Sulawesi Utara”, Peringati hut ini digelar dengan launching buku, pameran buku dan diskusi di Wale Elwa, Seper Watu, Tuutu, Tondano Barat, Minggu (17/12/23).

“Sebenarnya, HUT Mapatik jatuh pada tanggal 12 Desember. Kami memilih hari ini, karena banyak teman yang baru bisa berkumpul hari ini. Ada yang baru pulang dari Dubai, ada yang baru pulang dari Singapura,” kata Director Komunitas Mapagik Rikson Karundeng.

Kegiatan ini lanjut Karundeng dilaunching
dua buku berjudul Lumales : Menelusuri Jejak Peradaban Tou Minahasa, yang berisi perjalan spiritual komunitas Mawale Movemen menelusuri situs-situs sejarah di tanah Minahasa, dan buku berjudul “Minahasa Dalam Ingatan dan Tradisi” karya sejumlah penulis dari Komunitas Mapatik.

“Semoga karya ini bisa memotivasi banyak penulis untuk tetap produktif mendokumentasikan peristiwa-peristiwa penting, budaya, bahkan sejarah Minahasa dengan tulisan,” pesan Karundeng.

Kegiatan ini dihadiri oleh Kepala Balai Bahasa Provinsi Sulawesi Utara, Wakil Rektor I Institut Agama Kristen Negeri (IAIN) Manado, Wakil Dekan III Fakultas Ilmu Budaya Unsrat, Ketua Lembaga Kajian Agama dan Kebudayaan IAKN Manado, mewakili Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XVII, Kabid Pariwisata serta Kabid Kesenian dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Minahasa, Direktur LBH Manado, Pimpinan Pusat Kajian Kebudayaan Indonesia Timur, Director Smartphone Movement, Ketua Barisan Pemuda Adat Nusantara Tomohon, Ketua Komunitas Mahkaria Sulut, Director Wale Papendangan Sumonder, Ketua Lalang Rondor Malesung, Presidium Majelis Luhur Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa Indonesia (MLKI) Sulawesi Utara, Ketua Sanubari Sulawesi Utara, Penggerak Gusdurian Minahasa, Ketua GMNI Tomohon, Penerbit Touweru, Penggerak Komunitas Tou Mu’ung Wuaya, penggerak Institut Panibe, Sanggar Seni Budaya Manguni Fatek Unima, Penggerak Smart Tetaer, Director Komunitas Film Tomohon, serta para penulis dan jurnalis anggota Komunitas Mapatik.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *