Pemilu Bertepatan Rabu Abu, Ini Solusi Penyelenggara Pemilu Beragam Katolik

Tomohon, pewarta sulut, Rabu abu bagi umat katolik adalah awal dimulainya pantang dan berpuasa. Biasanya ditandai dengan penerimaan abu berbentuk salib di dahi dan selanjutnya pelaksanaan puasa di sebut pra-paskah, dimana mereka mempersiapkan diri menuju hari raya Paskah, Rabu, (07/02/2023).

Pada 14 February 2024 nanti, hari Rabu abu bertepatan dengan Pemilihan Umum. Berkaca di Pemilu serentak sebelumnya, penyelenggara pemilu kemungkinan berada di TPS dari jam 6 pagi dan berakhir hingga tengah malam. Hal tersebut bisa menyebabkan penyelenggara pemilu yang beragama Katolik tidak dapat mengikuti misa Rabu Abu dan menerima tanda Abu di dahinya sebagai tanda hari Pertama puasa dan pantang.

Pastor Dismas Salatia, Pr, pada media ini mengatakan, penyelenggara Pemilu yang beragama katolik bisa berkonsultasi dengan pastor Paroki masing-masing untuk menerima Abu.
“Kalau di Paroki saya di Tataaran ada misa jam 5 pagi, kalau tidak sempat, bisa di Minggu Prapaskah pertama, nanti yang bersangkutan berkonsultasi dengan pastor paroki masing-masing,” Kata Pastor Dismas.

Dengan solusi tersebut, Penyelenggara Pemilu dan yang beragam Katolik bisa tetap melaksanakan tugasnya sebagai warga negara dan menjalankan aktivitas ibadah dengan baik. (William)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *