Di Hadiri Sekda Wantania, Ini Hasil Musrembang Tompaso Barat

Goni/Pewartasulut.com

Minahasa – Sekretaris Daerah Kabupaten Minahasa, Dr. Lynda D. Watania, MM, M.Si., menghadiri Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Tahun 2026 Kecamatan Tompaso Barat.

Bacaan Lainnya

Musrembang dilaksanakan di GOR Desa Touure dua. Rabu, (12/02/2025).

Dalam sambutannya, beliau menekankan pentingnya perencanaan pembangunan yang terarah dan terukur untuk menjawab isu-isu strategis serta tantangan yang dihadapi pemerintah dan masyarakat setempat.

“Tentunya ini menjadi bahan pertimbangan kami dalam menetapkan skala prioritas pembangunan di tahun ini,” ujar Dr. Watania.

Beliau menghimbau kepada Camat, Hukum Tua, perangkat desa, dan seluruh masyarakat untuk memprioritaskan usulan kegiatan yang berdampak langsung pada pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat, peningkatan produksi dan produktivitas, serta peningkatan keterjangkauan pelayanan di Kecamatan Tompaso Barat.

Lebih lanjut, Dr. Watania meminta kepada seluruh Perangkat Daerah untuk mengintegrasikan pembangunan lintas sektor secara terukur dalam proses penyusunan RKPD Tahun 2026.

“Dengan demikian, diharapkan penyelenggaraan pembangunan pada tahun 2026 akan lebih terarah, terukur, akuntabel, dapat menjawab isu-isu strategis yang ada, mampu menjawab permasalahan dan tantangan yang dihadapi Pemerintah dan masyarakat Tompaso Barat secara tepat dan strategis,” tegasnya.

Beliau menambahkan bahwa sinergitas, kolaborasi, dan diskusi yang intensif merupakan kunci keberhasilan perencanaan ini.

Musrenbang RKPD 2026, menurutnya, merupakan salah satu langkah penting dalam proses tersebut.

Musrenbang yang dihadiri oleh perwakilan dari 10 desa (Penaesaan, Pinabetengan, Pinabetengan Selatan, Pinabetengan Utara, Tompaso Dua, Tompaso Dua Utara, Tonsewer, Tonsewer Selatan, Touure, dan Touure Dua), Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), Badan Penelitian dan Pengembangan (Bapelitbang), dan Hukum Tua desa-desa tersebut, membahas berbagai usulan program pembangunan.

Camat Tompaso Barat, Stefry Hendra Pandey, ST., MAP., menjelaskan kepada media isu penting yang perlu diperhatikan.

“Pembahasan difokuskan pada infrastruktur, sosial budaya, dan ekonomi,” jelas Camat Pandey.

Dalam sektor infrastruktur, usulan meliputi pembangunan Pasar Tompaso, perbaikan jalan penghubung antar desa, pelebaran jalan menuju Watu Pinawetengan, dan pembangunan jalan usaha tani.

Sementara itu, di sektor sosial budaya, usulan difokuskan pada perbaikan beberapa sekolah dan pengembangan potensi budaya lokal, khususnya terkait dengan pengembangan Maengket dan aktivitas di Watu Pinawetengan.

Salah satu tantangan yang dihadapi Kecamatan Tompaso Barat adalah masalah sampah.

“Kondisi sekarang darurat sampah,” ungkap Camat Pandey.

Beliau menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk meningkatkan kesadaran dalam pengelolaan sampah dan mengurangi kebiasaan membuang sampah sembarangan.

“Target kami adalah 10 desa memiliki bank sampah,” tambahnya.

Pemerintah Kecamatan, lanjut Camat Pandey, juga akan berupaya menyediakan armada pengangkutan sampah dan lokasi pembuangan yang memadai.

Kerja bakti rutin juga akan terus digalakkan untuk menjaga kebersihan lingkungan.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *