Educamp di Kalasey Dua, KAMHG-AMAN Sulut Fasilitasi Generasi Muda Belajar Alam

Redaksi / pewartasulut.com

MINAHASA,

Untuk meningkatkan kesadaran dan kepedulian masyarakat terhadap lingkungan, Komunitas Anak Muda Hobi Gunung (KAMHG), bekerjasama dengan Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) Sulawesi Utara (Sulut), akan menggelar educamp (kegiatan belajar diluar ruangan melalui edukasi dan berkemah).

Kali ini, KAMHG dan AMAN Sulut menyasar para generasi muda untuk belajar tentang alam menyangkut lingkungan, berlokasi di Perkebunan di Desa Kalasey Dua, Kecamatan Mandolang, Kabupaten Minahasa, 14-16 Februari Tahun 2025.

Sedikitnya, lebih dari 50 peserta dari berbagai organisasi pegiat alam, organisasi kemasyarakatan, dan organisasi kemahasiswaan akan hadir dalam kegiatan ini.

Dalam educamp ini, akan menjadi pusat pendidikan rakyat untuk belajar kelestarian alam, sesuai dengan tema kegiatan yakni tentang masyarakat “Peduli Alam, Peduli Lingkungan, Peduli Tanah, serta Peduli Adat”.

“Tentunya, pelaksanaan educamp ini, akan menjadi wadah edukasi penting bagi Masyarakat, khususnya generasi muda, dalam menjaga kelestarian lingkungan serta ruang hidup,” kata Ketua Panitia kegiatan Gabriel Watugigir saat persiapan di lokasi, Kamis (13/02/25).

Menurut Watugigir, kegiatan yang disponsori langsung oleh Nusantara Fund itu bertujuan sebagai Upaya untuk membangkitkan semangat anak muda, yang berfokus pada kepedulian terhadap lingkungan, tanah, dan adat, pastinya dapat lebih menambah wawasan dan pengetahuan tentang pelestarian alam.

“Selama tiga hari ini, banyak ilmu dari para pakar dan pemateri pegiat lingkungan yang akan berbagi, serta bertukar pikiran dengan para peserta,” terangnya.

Selain bertukar pikiran lanjut watugigir, para peserta juga akan mengikuti pelatihan dan berdiskusi merancang solusi bersama untuk isu-isu sosial, serta memperkuat gerakan sosial yang ada di Sulut.

Kemudian, para peserta juga akan dilatih bagaimana mereka dapat membentuk pusat pembelajaran bagi pemuda urban di wilayah perkotaan agar tetap kritis, berpihak kepada petani, nelayan, masyarakat adat, dan kelompok marjinal lainnya.

“Banyak Ilmu yang bisa didapat, ada juga pembelajaran dan pelatihan, antara lain tentang pengorganisasian, dan masyarakat adat,” lanjut Watugigir.

Melalui educamp ini tambah dia, dapat mengembangkan pengetahuan generasi muda untuk belajar, berdiskusi, dan bertukar pikiran mengenai isu-isu lingkungan hidup serta menumbuhkan rasa cinta dan tanggung jawab mereka terhadap alam.

“Nantinya usai kegiatan para peserta akan diberikan reward, diberi sertifikat, dan lain sebagainya. Yang terpenting adalah bagaimana kegiatan ini akan memberi output positif bagi generasi muda kedepan,” tandasnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *