Goni/Pewartasulut.com
Minahasa – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Tondano, Minahasa, berhasil memanen ayam daging dalam program pembinaan kemandirian bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP).
Panen yang sukses ini menandai keberhasilan program yang dirancang untuk mendukung ketahanan pangan dan memberdayakan WBP agar lebih mandiri setelah menjalani masa pidana.
Kegiatan panen yang berlangsung pada Senin, (17/02/2025) dihadiri oleh Kepala Lapas Kelas IIB Tondano, Yulius Paath, yang diwakili oleh Plh. Kalapas, Rico Sterio Wendur, serta Kasibinapigiatja, Rocky Wajong, dan Kasubsi Giatja, Yanel Momongan.
Program peternakan ayam ini selaras dengan 13 program akselerasi Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham), Yasonna Laoly, khususnya dalam pemberdayaan warga binaan untuk mendukung ketahanan pangan nasional.
Plh. Kalapas, Rico Sterio Wendur, menekankan pentingnya program kemandirian bagi WBP.
“Kami terus mendorong program-program kemandirian agar WBP memiliki keterampilan yang bermanfaat, baik selama menjalani masa pidana maupun setelah bebas nanti,” ujarnya.
Program ini memberikan pelatihan praktis kepada WBP, mulai dari pengelolaan kandang, pemberian pakan, hingga pemantauan kesehatan ternak, di bawah pengawasan ketat petugas Lapas.
Hasil panen ayam daging ini memiliki dua tujuan utama.
Sebagian ayam, sesuai dengan surat edaran Dirjen PAS, disalurkan kepada pihak ketiga sebagai bagian dari pemberdayaan hasil kegiatan pembinaan WBP (5% dari kontrak Bama).
Langkah ini merupakan bentuk nyata kontribusi Lapas Tondano dalam program pemberdayaan.
Sisanya akan dipasarkan sebagai langkah awal pelatihan kewirausahaan bagi para WBP, memberikan mereka pengalaman langsung dalam mengelola bisnis.
Keberhasilan program ini tidak hanya memberikan keterampilan praktis kepada WBP di bidang peternakan dan kewirausahaan, tetapi juga berkontribusi pada operasional Lapas, menciptakan lingkungan yang lebih produktif dan inovatif.
Lapas Tondano berkomitmen untuk terus mengembangkan program pembinaan serupa guna mendukung rehabilitasi dan reintegrasi sosial WBP, mempersiapkan mereka untuk kembali berintegrasi ke masyarakat sebagai warga negara yang produktif.
Apresiasi atas keberhasilan program ini datang dari berbagai pihak.
Panen ayam daging ini menjadi bukti nyata komitmen Lapas Tondano dalam mencetak warga binaan yang lebih mandiri dan siap berkontribusi positif bagi masyarakat setelah menjalani masa pidananya.